Review LG Watch Urbane dan komparasinya dengan Pebble

Muhammad Rayhan
3 min readAug 14, 2015

--

Pada kesempatan ini, saya akan share review salah satu ‘impulse buy’ saya baru-baru ini, LG Watch Urbane.

Semuanya diawali dari pembicaraan dengan salah seorang sahabat yang sedang studi di US yang akan liburan ke Indo dan dia menawarkan diri buat titip pembelian.

LG Watch Urbane on my hand — Ranger Watch Face

Setelah saya searching barang-barang menarik apa yang bisa pembeli, pilihan jatuh ke LG Watch Urbane ini. Alasan utama awalnya adalah karena ingin mencoba Android Wear, dan bentuk fisiknya yang menyerupai jam biasa. Sempat ragu juga karena harganya yang lumayan premium, tapi akhirnya memutuskan untuk membeli sewaktu melihat orang di KRL memakai salah satu Android Wear Device, Moto360 =) cakep juga ternyata.

Sebagai informasi tambahan, sebelum memakai LG Watch Urbane ini, saya memakai Pebble (versi awal). Jadi beberapa aspek penilaian akan saya compare langsung dengan Pebble

Positive Points (+):

  • Bentuk seperti jam beneran. Dibandingkan Pebble yang seperti jam mainan :)
  • Watch Face bisa di customized. Mau bentuk analog? Digital? Kombinasi? Tinggal search, download (dan beli) langsung ditampilkan deh. Pebble juga bisa ditukar watch face, tapi tentunya sangat minim variasinya karena hitam putih. Berikut contoh-contoh watch face di LG Watch Urbane saya
Contoh watchfaces
  • Always on ambient. Artinya jam ini akan selalu ‘on’ walaupun dalam keadaan standby (warna redup dan minimal cahaya). Ketika kita berinteraksi, baru akan full light dan warna.

Fitur yang ternyata tidak terlalu penting (dan tidak ada di Pebble):

  • Voice Command. Entah karena Bahasa Inggris saya susah dimengerti, tapi lumayan sering saya coba voice command dan gagal :) Belum terasa urgensi nya juga sih
  • WIFI sync. Walaupun ini salah satu fitur andalan, tapi so far bagi saya tidak terlalu terpakai. Dan juga karena masih unreliable (beberapa kali data Google Fit saya tidak sync, suspectnya gara2 ini).

Negative Points (-)

  • Butuh charger adapter. Mirip dengan Pebble sih yang butuh kabel sendiri, tapi ini lebih bulky karena bentuknya adapter
  • Lambat. Somehow, saya merasa LG Watch Urbane ini kurang snappy. Beberapa kali juga cendrung tidak responsif. Mungkin karena OS Android Wear yang masih belum matang.
  • Tidak support semua WIFI channel. WIFI di rumah saya terdeteksi, tapi di kantor ada yang tidak terdeteksi
  • Pedometer kadang tidak jalan. Belum ketemu root causenya kenapa. Untuk amannya, restart LG Watch Urbane di setiap pagi hari (repot yah)
  • Navigasi menu tidak nyaman. Jujur saja, lebih enak navigasi menu di Pebble dengan 4 hard buttonnya
  • Heart Rate Monitor (HRM) nya tidak continuous. Artinya, HRM baru akan jalan ketika anda menjalankan aplikasinya di jam. Beda dengan fitur HRM di fitbit misalnya yang bisa langsung otomatis mendeteksi heart rate sepanjang hari, mulai dari aktivitas normal, tidur maupun berolahraga
  • Baterai hanya bertahan 1–1.5 hari. Tentu kalah jauh dari Pebble yang bisa 5–7 hari.

Kesimpulan: Impulse Buy saya kali ini memang terlalu berlebihan :) Harusnya bisa menahan diri, menunggu Android Wear lebih stabil. Untungnya sedikit tertolong dengan penampakan jam yang keren dan customizable watch face. Nice thing to have, but not that useful.

--

--

Muhammad Rayhan

Lead Solutions Architect in the largest Communication Service Provider in Indonesia. Strive to connect the business, IT engine and the executives to make impact